
Rancangan ini diposting dengan seizin dr. Jocelyn Songer dari makermask.org.
UNDUH: Rancangan dibagi dua, yakni desain yang diberi nama Cover (Pelapis) dan Surge (Berlipat). Silakan baca atau unduh dokumen panduan membuat masker Cover maupun Surge sesuai pilihan bahasa dengan cara mengklik tombol-tombol di bawah ini. Untuk foto dan keterangan lengkap, baca artikel ini hingga selesai.
LATAR BELAKANG: Virus Korona jenis baru, yakni SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19, diyakini umumnya tersebar dari orang terinfeksi lewat droplet yang terlepas menjadi partikel di udara. Droplet dari semburan batuk atau bersin ke udara mampu menempuh jarak 6 kaki (1,8 meter) sebelum menempel pada permukaan benda di sekitar[1], sehingga berisiko terhirup oleh orang di dekatnya. Memakai masker melindungi Anda dari droplet orang lain.
Walaupun masker N95/N99 yang sesuai arahan National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH, Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta respirator merupakan standar tertinggi dalam mengurangi penularan, masker sederhana juga berguna dalam meminimalkan paparan droplet infeksius. Perlu digarisbawahi, masker sederhana ini tidak menyaring partikel-partikel sekecil virus, tetapi dapat membantu mengurangi terhirupnya droplet pembawa kuman (biasanya >5 mikron) dan meminimalkan risiko bagi mereka yang berada dekat dengan orang yang terinfeksi. Masker juga berguna saat dikenakan oleh orang yang sakit, karena dapat membantu membatasi tersebarnya semburan batuk dan bersin.

Pandemi COVID-19 mengakibatkan keterbatasan alat perlindungan diri (APD) secara global, termasuk masker bedah dan respirator. Banyak petugas medis di rumah sakit dan klinik yang kekurangan masker, sehingga mereka terdesak untuk menggunakan masker berulang kali maupun membuat masker sendiri. Bagi tenaga medis yang menggunakan masker non-NIOSH atau masker buatan sendiri, Centers for Disease Control and Prevention (CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) merilis informasi berikut ini:
“Apabila jumlah respirator N95 dalam kondisi sangat terbatas sehingga standar rutin pemakaian respirator N95 dan respirator dengan tingkat perlindungan yang setara atau lebih tinggi tidak dimungkinkan, dan masker bedah pun tidak tersedia, sebagai langkah terakhir, para petugas kesehatan dapat menggunakan masker yang belum pernah dievaluasi atau disetujui NIOSH atau membuat masker sendiri. Berbagai masker ini dapat dipertimbangkan untuk digunakan dalam merawat pasien COVID-19, tuberkulosis (TBC), campak, dan cacar air. Namun, kehati-hatian tetap harus dilakukan saat mempertimbangkan pilihan ini.”[2]
Tim proyek MakerMask telah meninjau banyak literatur mengenai ilmu dan cara membuat respirator, masker bedah, dan masker medis yang disetujui NIOSH. Kami memilih desain multilapis yang menyeimbangkan antara kemampuan masker untuk menyaring udara dan permeabilitasnya untuk bernafas. Lapisan luar kain spunbond non-woven polypropylene (NWPP) menggunakan bahan yang sama seperti yang digunakan pada aneka masker yang teruji medis di pasaran, yang memberikan lapisan penyaringan yang berstruktur rapat dan tahan air untuk mencegah penyebaran droplet. Meskipun pemakaian bahan meltblown polypropylene sebagai inner filter sudah ideal, rantai pasokannya di dunia terganggu akibat krisis saat ini, sehingga kami mengganti NWPP lapisan ketiga. Selain itu, agar masker dapat dipakai siapa saja yang memiliki alergi lateks dari bahan yang mengandung elastis/karet, serta mempermudah sterilisasi, kami menggunakan potongan bisban (bias tape) atau kain NWPP sebagai tali pengikat kepala.

Kami percaya desain kami memiliki keunggulan lebih dari masker alternatif berbahan katun, dan sedang diuji secara teliti demi menyajikan data mengenai efisiensi penyaringannya, daya tahannya terhadap masuknya cairan, dan kemudahan untuk bernafas. Bahkan lapisan NWPP sederhana yang terpasang pada jenis masker lain dapat membantu mengurangi tembusnya aerosol (partikel di udara) secara instan.[3]
Mengutip National Academies, “… dalam kondisi tidak ada data kontra, masker (berbahan NWPP) ini kemungkinan kurang banyak memberikan perlindungan terhadap aerosol daripada masker N95. Namun demikian, masker ini mampu memberikan perlindungan yang lebih baik daripada masker berbahan katun, masker alternatif buatan sendiri seperti sapu tangan dan slayer, atau tanpa perlindungan sama sekali. Tidak ada alat yang sempurna, dan keefektifannya tergantung pada tingkat paparan serta pemakaian yang pas dan tepat.”[4]
Semoga desain dari kami dapat membantu masyarakat menentukan pilihan yang lebih aman di masa-masa darurat ini.
BAHAN-BAHAN: Masker dibuat dengan menyusun lapisan kain spunbond NWPP. Masker dilengkapi dengan tali untuk menjaga masker tetap terpasang di wajah dan kawat penahan hidung untuk kesesuaian dengan kontur wajah.
- Bahan Non-Woven Polypropylene (NWPP)

Kantong belanja pakai ulang merupakan bahan NWPP yang mudah ditemui. Meskipun disebut “non-woven (bukan anyaman),” NWPP dicetak dengan pola menyilang yang terlihat seperti anyaman. Jangan gunakan NWPP yang anti-air atau yang terisolasi (tak tembus).
- Tali/pengikat
Agar masker tetap terpasang pada wajah, tali dari bisban (bias tape) merupakan pilihan yang tepat dan mudah ditemui di toko-toko kerajinan. Cara lainnya, tali juga bisa dibuat dari potongan kain NWPP yang bersih, tali sepatu, atau bahan lain yang bisa dicuci dengan mesin dan cukup panjang untuk mengikat masker di kepala. Tali elastis/karet bisa menimbulkan reaksi berlebih pada orang-orang yang alergi lateks, dan biasanya bahan ini tidak tahan sterilisasi panas, sehingga sebaiknya tidak digunakan.
- Kawat pembersih pipa atau bahan logam lentur lainnya
Diperlukan untuk mengepaskan masker di atas hidung. Bahan logam lentur lainnya, seperti penjepit kertas yang dilapisi atau kawat perhiasan, juga dapat digunakan. Pastikan untuk menumpulkan ujungnya agar tidak melukai pemakainya.
MAKERMASK: COVER (PELAPIS)

Dirancang untuk menjaga keawetan masker lainnya (gunakan di luar untuk melapisi masker bedah, N95, atau yang lainnya di sebelah dalam). Untuk melihat rancangan dalam bahasa asli (Inggris), klik di sini. Untuk mengunduh dokumen berbahasa Indonesia, klik di sini.
MAKERMASK: SURGE (BERLIPAT)

Dirancang untuk memberikan solusi alternatif yang tahan air pada masker katun. Untuk melihat rancangan dalam bahasa asli (Inggris), klik di sini. Untuk mengunduh dokumen berbahasa Indonesia, klik di sini.
MAKERMASK: FIT
Desain masker multilapis (rancangan belum ada).
Seluruh rancangan di atas dipersembahkan oleh tim relawan meliputi para insinyur, peneliti, dokter, perawat, dan pengrajin.
DISCLAIMER: Panduan ini tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit apapun. Namun, terdapat data signifikan yang mendukung pemakaian alat pelindung fisik (masker) untuk mengurangi penularan lewat droplet di udara, yang dapat menginfeksi Anda dengan virus-virus yang menyerang organ pernapasan. Masker yang dijual di pasaran harus sesuai dengan standar regulasi, namun masker buatan sendiri tidak demikian. Masker yang Anda buat bisa dipakai dengan risiko ditanggung sendiri. Dikarenakan bahan dan cara pembuatannya yang bermacam-macam, keamanan atau keefektifan masker ini sebagai perlindungan diri belum terbukti dan tidak dapat diperkirakan. Di masa darurat kadang diperlukan langkah nekat. Tetaplah berjaga-jaga.
[…] Untuk pola jahitan masker menggunakan bahan lebih kuat seperti non-woven polyproplene (NWPP), klik di sini. […]
SukaSuka
[…] Untuk pola jahitan masker menggunakan bahan lebih kuat seperti non-woven polyproplene (NWPP), klik di sini. […]
SukaSuka
[…] Untuk pola jahitan masker menggunakan bahan lebih kuat seperti non-woven polyproplene (NWPP), klik di sini. […]
SukaSuka